Menyimak Arus Perputaran Ekonomi Material: Wajah Ekonomi Pasar-Kapitalistik?

Tulisan ini merupakan review atas film yang berjudul The Story of Stuff. Film ini merupakan sebuah tayangan presentasi-animatif oleh Annie Leonard mengenai arus perputaran materi atau produk (barang produksi) dalam system ekonomi kapitalistik sekarang. Leonard memaparkan dalam film tersebut bahwa system arus perputaran yang terdiri atas setidaknya lima komponen meliputi proses ekstraksi, produksi, distribusi, konsumsi, dan pembuangan ini kini sedang mengalami krisis. Krisis yang terjadi pada masing-masing komponen dalam arus perputaan barang ini meliputi beberapa aspek seperti aspek lingkungan, sosial, globalisasi, dan kesehatan. Dengan telebih dahulu menjelaskan mengenai isi film The Story of Stuff ini, saya akan menjelaskan bahwa dengan melihat krisis yang terjadi, penyelesaian atasnya, tidak seperti yang dikatakan oleh Leonard dalam filmya, tidak cukup hanya dengan proses perbaikan pada masing-masing komponen arus perputaran tersebut, tetapi harus melalui pemahaman menyeluruh pada system yang memungkinannya terjadi, ekonomi pasar-kapitalistik.

Overview

Mengawali pemaparannya dalam film, Annie Leonard memulai dengan menjelaskan krisis yang terjadi pada rantai pertama dalam arus perputaran ekonomi, yaitu proses ekstraksi. Dalam ekstraksi (pengambilan sumber daya alam untuk diproses kemudian) mengalami krisis lingkungan di mana eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara tidak terbatas yang mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Kesehatan warga di sekitar akivitas ekstraksi juga terancam beberapa penyakit pernafasan. Sementara para pekerja yang bekerja di sector ini mengalami resiko keselamatan yang tinggi sementara gaji yang rendah. Globalisasi juga berperan menimbulkan krisis karena proses ekstraksi ini semakin banyak dilakukan di Negara berkembang untuk memenuhi kebutuhan Negara maju.

Permasalahan di sector kesehatan, lingkungan, sosial, dan globalisasi juga dipaparkan secara gamblang oleh Annie Leonard dalam keempat rantai arus perputaran ekonomi material dunia. Dalam proses produksi, terdapat permasalahan serius ketika barang-barang hasil ekstraksi akan bercampur dengan kimia-kimia toksik dalam proses produksinya yang akan berdampak negative pada kesehatan pekerja di sector tersebut untuk kemudian diteruskan aliran kimia toksiknya pada rantai perputaran berikutnya. Sementara globalisasi ekonomi menghendaki perusahaan membuka usaha di Negara dengan biaya produksi rendah; sesuatu yang membuat resiko kesehatan para pekerja terancam. Hal yang sama muncul di sector distribusi. Di sektor ini, tujuan utama adalah dengan tetap menjaga agar harga murah, konsumsi terus berlangsung, dan melangsungkan perputaran barang sehingga biaya selalu diupayakan dieksternalisasi pada resiko kesehatan, sosial, dan lingkungan dalam proses-proses sebelumnya. Sementara dalam proses konsumsi yang dikatakan merupakan inti dari kelima komponen arus perputaran, memegang peranan penting dalam memastikan barang untuk terus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selanjutnya, dalam bidang pembuangan, lingkungan merupakan salah satu hal yang paling terkena dampaknya, dan dapat lebih buruk dengan karakter lintas negaranya.

Hot, Flat, and Crowded

Kondisi krisis dalam kelima komponen arus perputaran ekonomi materi dunia yang disampaikan oleh Annie Leonard ini sebenarnya memiliki beberapa kemiripan dengan apa yang dijelaskan oleh Thomas Friedman mengenai perlunya revolusi hijau di Amerika Serikat. Dalam bukunya itu, Thomas Friedman menjelaskan bagaimana kondisi dunia kini yang semakin hot dengan merujuk pada semakin tingginya pemanasan global akibat tingginya tingkat pembuangan emisi Negara-negara indutri, flat dengan merujuk pada semakin terinterkoneksinya masyarakat dunia, dan crowded dengan merujuk pada semakin timpangnya perbandingan antara sumber daya alam dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Walaupun demikian, nampaknya pemaparan dari Leonard lebih menyeluruh sifatnya. Hal ini dikarenakan Leonard tidak hanya menyentuh sisi lingkungan, tetapi juga isu kesehatan, globalisasi, dan isu sosial dalam setiap proses peredaran barang. Sementara itu Friedman focus pada issu lingkungan dan policy making untuk merubahnya oleh AS.

Solusi Kompromistis, mungkinkah?

Satu hal yang menurut saya menarik untuk dibahas dalam kesempatan ini adalah dalam hal solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan dunia yang dikatakan baik oleh Leonard maupun Friedman untuk mengatasi krisis dunia ini. Annie Leonard secara gamblang menjelaskan bahwa solusi untuk mengatasi krisis pada masing-masing komponen dalam arus peredaran barang produksi ekonomi material ini adalah dengan mempromosikan sustainability dan keadilan dalam berbagai level. Dalam komponen ekstraktif, misalnya, ia menyarankan proses ekstraktif yang tidak berlebihan mengeksploitasi dan memperbaiki proses ekstraksi sehingga aman dan sehat. Sementara dalam proses produksi, Leonard menjelaskan bahwa proses produksi berbasis komunitas local akan sangat membantu mengurangi efek negative yang terjadi sekarang. Trade Certification dan UU Perlindungan Konsumen untuk melindungi proses distribusinya juga termasuk ke dalam saran atau solusi Leonard. Sementara Friedman, dalam mengatasi permasalahan dunia yang semakin hot, flat and crowded-nya menyarankan agar Amerika Serikat mengambil inisiatif untuk mengadakan revolusi hijau. Kedua solusi yang ditawarkan oleh masing-masing pihak tersebut pada intinya adalah dengan “menambal-sulam” kekurangan yang ada dalam system ekonomi material yang ada sekarang. Ini adalah tawaran kebijakan yang kompromistis atau dengan kata lain ia berharap perbaikan akan dilakukan pada masing-masing komponen arus perputaran ekonomi matrial tanpa mempertanyakan kembali sesuatu yang mendasari semua hal tersebut hingga terjadi : system ekonomi pasar-kapitalistik.

Saya berpendapat bahwa sistem ekonomi pasar-kapitalistik inilah yang sebenarnya memfasilitasi terjadinya krisis yang dijelaskan oleh Leonard. Dalam sistem ekonomi pasar yang selalu menghendaki perdagangan bebas dan penyerahan seluruh mekanisme harga pada ketentuan pasar (the invisible hand), logika yang ada adalah memang bagaimana untuk menghasilkan consumer goods dalam jumlah yang sangat besar namun dengan efisien. Dengan sistem ekonomi pasar ini, setiap wilayah/Negara akan terfokus pada beberapa consumer goods dengan keunggulan yang dimiliki negaranya. Keseluruhan ini adalah untuk menjaga agar biaya selau serendah mungkin, barang terus dapat terproduksi, dan konsumsi terus dilakukan. Tanpa mempertanyakan kembali prinsip “efisiensi produksi untuk menghasilkan lebih banyak consumer goods yang berbiaya rendah” ini, dikhawatirkan upaya perbaikan tambal sulam yang ditawarkan oleh Annie Leonard tidak akan pernah tercapai.


Referensi

Friedman, Thomas L.
Hot,Flat and Crowded (New York:The Pinguin Press,2008)


Ditulis oleh
Patrya Pratama
Koordinator Bidang Kajian Gerakan Keilmuan BEM FISIP UI
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI